Sobat Exotic telah lama berdebat mengenai jenis ular inland taipan paling berbisa selama yang kami ingat.
Alasan mengapa ada begitu banyak kontroversi tentang ular paling berbisa di dunia adalah karena sobat Exotic menilai dengan kriteria yang berbeda dan ini tentu saja mengarah pada argumen pribadi.
Misalnya, beberapa peneliti membuat daftar ular paling berbisa dengan menggunakan uji toksisitas akut yang diukur dengan penentuan LD50 ektrak.
Dalam kasus bisa ular, LD50 adalah skala yang digunakan untuk mengukur potensi bisa ular.
Ini mengacu pada jumlah racun yang bila diberikan pada satu waktu dapat membunuh 50 persen hewan yang diuji (tikus, dalam uji coba ini).
Pihak lain membuat daftar ular paling berbisa di dunia dengan memperhitungkan pertukaran racun, yang berarti jumlah racun yang dapat dihasilkan ular dengan gigitan yang diberikan.
Dengan demikian, Sobat Exotic mungkin dapat menemukan lusinan daftar yang mengklaim berisi “10 Ular Paling Beracun” di dunia, dan banyak dari daftar ini akan saling bertentangan.
Paling Beracun Bukan Berarti Paling Berbahaya
Exotic Market Indonesia ingin mengklarifikasi poin penting lainnya tentang ular berbisa.
Banyak pihak membuat daftar yang mereka klaim sebagai ular “paling berbahaya” di dunia, dan mereka hanya membuat daftar sepuluh ular paling berbisa berdasarkan tes LD50 yang disebutkan di atas.
Tetapi ada perbedaan besar antara ular yang sangat berbisa dan ular yang sangat berbahaya.
Banyak ular yang berbisa tinggi memiliki sifat pemalu dan tertutup, karena itu menyebabkan kematian yang sangat sedikit.
Bagaimana sobat Exotic bisa memasukkan jenis ular seperti ini ke dalam daftar ular paling berbahaya di dunia?
Ada beberapa jenis ular berbisa yang meskipun tidak termasuk dalam daftar sepuluh ular yang paling beracun, masih menyebabkan sejumlah besar kematian manusia setiap tahun.
Mungkin karena ular ini ditemukan di daerah padat penduduk yang jauh dari perawatan medis atau jenis ular itu relatif lebih agresif terhadap manusia atau kombinasi dari faktor-faktor ini.
Contoh dari hal ini adalah ular weling (Bungarus candidus) menyebabkan jumlah kematian yang relatif besar di Indonesia.
Meskipun jelas sangat beracun, ular weling tidak muncul pada daftar teratas “ular paling berbisa”.
Namun ular weling menyumbang lebih banyak kematian di Indonesia daripada jenis ular, sebagian besar karena kebiasaan ular ini bersembunyi di daerah-daerah pemukiman padat penduduk.
Sobat Exotic tidak dapat membuat daftar ular paling berbisa di dunia dan meng-klaim mereka sebagai ular “paling berbahaya” . Ini adalah dua hal yang terpisah, dan harus diperlakukan seperti itu.
Berikut adalah kutipan dari wawancara dengan Prof. Drs. Jatna Supriatna, Ph.D ahli zoologi dan biologi konservasi Indonesia. Ia juga seorang peneliti, dan dosen pada Fakultas MIPA Universitas Indonesia:
“Yang paling berbahaya bukanlah yang paling berbisa. Ular yang paling berbisa adalah ular taipan, ular coklat Australia dan ular laut tetapi jenis ular ini memiliki pertukaran racun yang kecil dan jarang menggigit manusia hingga menyebabkan kematian.
Ular Paling Berbisa – Kenali Inland Taipan
Terlepas dari semua argumen semantik para peneliti reptil dan perselisihan ilmiah, ada fakta yang tampaknya disepakati oleh kebanyakan orang.
Ular yang paling berbisa didunia, menggunakan pengukuran tes LD50 atau jenis kriteria apa pun, adalah ular Taipan dari Australia.
Inland Taipan (Oxyuranus Microlepidotus) memiliki racun paling berbisa dari semua jenis ular di dunia.
Tapi sekali lagi, ini tidak berarti bahwa ular inland taipan yang juga dikenal sebagai ular fiece merupakan ular “paling berbahaya” atau paling mematikan di dunia.
Seperti yang telah kita diskusikan, ular yang paling beracun tidak selalu diterjemahkan menjadi ular yang paling berbahaya.
Faktanya, di seluruh dunia lebih dari 60.000 orang meninggal akibat gigitan ular berbisa setiap tahun. Tetapi di Australia, sekitar 2-3 kematian akibat gigitan ular di setiap tahun.
Jadi bagaimana benua dengan populasi ular paling beracun di dunia, inland taipan, memiliki jumlah kematian karena gigitan ular yang relatif rendah setiap tahun?
Jawabannya, tentu saja, inland taipan meskipun sangat beracun, bukanlah salah satu jenis ular paling mematikan di dunia.
Benar sekali, inland taipan memiliki racun mematikan dengan potensi besar untuk membunuh manusia, tetapi ada perbedaan nyata antara potensi membunuh dan kenyataan.
Sejauh ini, inland taipan bukan jenis ular paling mematikan di dunia.
Harga ular Inland Taipan
Ular Inland Taipan dihargai sangat tinggi karena dikenal sebagai salah satu ular paling berbahaya di dunia dan sangat langka.
Harga untuk membeli ular Inland Taipan sangat bervariasi dan sulit didapatkan karena mereka tidak tersedia secara umum di pasaran.
Jika Sobat Exotic menemukan ular Inland Taipan untuk dijual, harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
Saran terbaik adalah tidak membeli ular Inland Taipan dan memilih hewan peliharaan yang lebih aman dan legal untuk dipelihara.