Salamander Axolotl peliharaan sobat Exotic mungkin terlihat kecil dan lucu tetapi jangan salah sangka, mereka adalah pemburu.
Mereka adalah pemburu karnivora di alam liar, berburu makanan segar setiap hari untuk mempertahankan hidup mereka.
Salamander Axolotl juga jauh lebih cerdas daripada beberapa hewan peliharaan akuarium air tawar lainnya.
Hewan peliharaan seperti ikan mas koki tidak tahu perbedaan antara pelet ikan dan makanan segar hidup.
Ikan tidak akan pernah menolak makanan hanya karena makanan itu tidak bergerak di permukaan akuarium.
Ini berbeda dengan Salamander Axolotl.
Sering kali Salamander air jenis tertentu terutama Salamander Axolotl, menolak makanan yang tidak hidup. Ini karena naluri berburu mereka.
Naluri ini telah membuat Salamander Axolotl tetap hidup selama ribuan tahun dan tidak dapat dengan mudah sobat Exotic abaikan.
Jadi apa yang sobat lakukan jika hewan peliharaan tidak mau makan?
Ini bukan masalah besar, jika salamander air milik sobat tidak mau memakan pelet ikan, mungkin harus mencoba pemberian makanan segar.
Makanan segar yang masih hidup kemungkinan besar akan merangsang naluri pemburu salamader air dan memakannya.
Cara Yang dapat Dilakukan Jika Salamander Axolotl Bosan Dengan Makanan
Berikut adalah beberapa contoh beberapa pakan hidup yang dapat dibeli di toko perlengkapan hewan yang mungkin akan dimakan oleh Salamander Axolotl yang suka pilih-pilih makanan.
Cobalah memberi makan cacing darah, cacing tubifex, kutu air daphnia atau jentik nyamuk. Jenis makanan hewan peliharaan ini dapat ditemukan di sebagian besar toko hewan peliharaan yang lebih besar.
Berikut adalah beberapa contoh makanan salamander air yang dapat sobat temukan di halaman belakang rumah.
Cobalah untuk menangkap serangga kecil, jangkrik, siput atau cacing tanah. Ini adalah makhluk yang mudah ditemukan di lingkungan kita.
Jadi jika Salamander air sobat Exotic tidak mau memakan pelet, jangan panik, cobalah memberikan pakan segar.
Persiapan Habitat Akuarium
Akuarium
Disarankan untuk menggunakan akuarium dengan panjang minimal 30 Cm. Tidak perlu mengisi seluruh akuarium dengan air, Sobat Exotic hanya perlu mengisi sekitar setengah saja dan pastikan cukup ruang di atas sehingga air tidak meluap karena pergerakan axolotl.
Di bawah akuarium disarankan sobat Exotic menempatkan plastik hitam atau kertas hitam, agar mendapatkan nuansa alami dan gelap yang sesuai untuk habitat salamander air.
Filter Air
Filtrasi tidak diperlukan untuk axolotl jika sobat bisa mengganti air secara teratur. Jika memilih untuk menggunakan filter, ada sejumlah opsi yang tersedia, seperti filter tabung yang akan berfungsi dengan baik untuk axolotl.
Axolotl mengeluarkan banyak kotoran, terutama dalam bentuk amonia (NH3). Melalui proses nitrifikasi, amonia diubah menjadi zat nitrit (NO2) yang kurang berbahaya. Proses ini merupakan salah satu aspek terpenting dari filtrasi dan dikenal dengan filtrasi biologis.
Substrat
Axolotl menyukai substrat seperti pasir atau batu.
Kerikil akuarium standar tidak disarankan untuk digunakan, karena potongan-potongan kecil dapat bersarang di usus axolotl dan berisiko melukai atau membunuh axolotl.
Pencahayaan
Axolotl tidak memerlukan pencahayaan khusus, mereka tidak membutuhkan cahaya untuk bertahan hidup, penggunaan cahaya hanya untuk tujuan tampilan semata.Â
Suhu & Pemanasan
Air di akuarium axolotl harus stabil antara 14-20 derajat celsius. Suhu di bawah 14 derajat menyebabkan metabolisme axolotl menjadi lebih lambat.
Suhu di atas 20 derajat meningkatkan risiko penyakit, dan fluktuasi antara suhu hangat dan dingin antara siang dan malam juga dapat membuat axolotl menjadi stres.
Dekorasi
Menambahkan dekorasi seperti tanaman plastik, gua, dan batu memberi axolotl rasa aman tambahan, dan secara visual menarik bagi pemilik akuarium axolotl.
Filterasi Air Untuk Hewan Peliharaan
Hewan peliharaan membutuhkan air untuk menjaga tubuh mereka terhidrasi dengan baik.
Sebagian besar orang yang sadar kesehatan telah beralih ke air kemasan dari air yang disaring, tetapi hewan peliharaan sobat Exotic yang tercinta dibiarkan mengkonsumsi air berisi bahan kimia yang keluar dari keran rumah tangga.
Tanpa disadari, ini mungkin membuat hewan peliharaan sangat sakit.
Sistem air publik mengandung tingkat bakteri tertentu.
Namun kita tidak segan-segan memberikan air ini kepada hewan peliharaan. Bahkan menganggapnya aman untuk hewan peliharaan.
Ingatlah bahwa hewan juga membutuhkan banyak air seperti kita. Hewan seperti manusia, mengandung sekitar 80% air.
Oleh karena itu, sebagian besar ahli hewan setuju bahwa hewan peliharaan harus diberikan air dengan kualitas yang sama seperti manusia.
Nah, ini harus disaring karena air keran mengandung parasit dan ini bisa sangat berbahaya bagi hewan peliharaan.
Parasit
Salah satu parasit yang paling umum dan berbahaya adalah Giardia.
Ini adalah organisme dengan hanya satu sel dan hidup di lapisan mukosa usus.
Parasit ini dapat menyebabkan diare pada hewan dan juga pada manusia.
Ada beberapa hal dalam air yang dapat menyebabkan kanker, seperti klorin. Jika memberikan air yang disaring untuk hewan peliharaan, sobat Exotic dapat dengan mudah menghilangkan potensi risiko kesehatan ini.
Jenis Air
Seperti yang sobat Exotic bayangkan, ikan sangat sensitif terhadap jenis air yang diberikan untuk mereka.
Kadar klorin atau amonia yang tinggi biasanya berarti hukuman mati yang cepat untuk ikan peliharaan.
Ketika membahas amfibi, mereka tidak benar-benar minum air tetapi menyerapnya.
Katak dan salamander axolotl adalah contoh amfibi terbaik yang menyerap air melalui kulit mereka.
Jika kualitas airnya tinggi, maka mereka bisa hidup bahagia dan panjang umur. Jika seseorang menemukan kecebong dan ingin memeliharanya sebagai hewan peliharaan, maka tidak disarankan untuk menyimpannya di air ledeng.
Kecebong sangat sensitif terhadap kualitas air.
Ingatlah bahwa air sangat penting untuk kesehatan hewan peliharaa.
Inilah alasan mengapa sebagian besar produsen pemasok hewan peliharaan merekomendasikan penggunaan filter air, dispenser dan mangkuk yang dirancang khusus untuk menjaga kesehatan hewan peliharaan.
Harga axolotl
Harga axolotl tiger size 12cm /ikan hias | Rp195.000 |
---|---|
Harga Axolotl Albino 5cm (Salamander/dogfish) | Rp120.000 |
Harga Axolotl GRADE A | Rp140.000 |
Harga axolotl leucistic | Rp195.000 |
Harga Axolotl Marble 5cm ( dogfish / Salamander ) | Rp115.000 |
Salamander Air Tawar
Axolotl adalah satu-satunya jenis salamander yang dikenal sebagai axolotl. Ini adalah salamander air tawar yang hidup di danau Xochimilco di Meksiko.
Axolotl memiliki karakteristik unik seperti kemampuan untuk regenerasi yang luar biasa dan kemampuan untuk tetap dalam stadium larva sepanjang hidupnya.
Axolotl apakah ada di Indonesia?
Tidak, axolotl (Ambystoma mexicanum) tidak alami di Indonesia. Axolotl adalah spesies salamander air tawar endemik di danau Xochimilco dan Chalco di Kota Meksiko, Meksiko. Mereka sangat terkenal karena kemampuan unik mereka untuk menjalani metamorfosis secara parsial atau tidak sama sekali. Sebagai salamander neotenik, axolotl tetap dalam bentuk larva mereka sepanjang hidup mereka dan tidak berubah menjadi bentuk dewasa yang khas seperti salamander lainnya.
Meskipun axolotl tidak ada di Indonesia, mereka menjadi populer di kalangan pecinta hewan eksotis dan sering dipelihara sebagai hewan peliharaan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Namun, perlu diperhatikan bahwa memelihara axolotl memerlukan pengetahuan dan perawatan yang tepat karena mereka memiliki kebutuhan lingkungan yang unik. Pastikan untuk memahami persyaratan perawatan yang benar sebelum memutuskan untuk memelihara axolotl atau hewan eksotis lainnya. Selalu konsultasikan dengan ahli atau dokter hewan eksotis jika Anda memiliki pertanyaan tentang perawatan hewan peliharaan Anda.
Apa perbedaan salamander dan axolotl?
Salamander dan axolotl adalah dua jenis amfibi yang tergolong dalam keluarga yang sama, yaitu Salamandridae. Meskipun terkait, mereka memiliki beberapa perbedaan penting. Berikut adalah perbedaan antara salamander dan axolotl:
- Siklus Hidup:
- Salamander: Salamander mengalami metamorfosis dari bentuk larva (gilled) menjadi bentuk dewasa (lunged) ketika mereka tumbuh. Mereka memiliki kemampuan untuk mengalami metamorfosis, sehingga dapat hidup baik di air maupun di darat, tergantung pada tahap perkembangan mereka.
- Axolotl: Axolotl adalah salamander neotenik, yang berarti mereka tetap dalam bentuk larva sepanjang hidup mereka dan tidak menjalani metamorfosis. Mereka tetap dalam bentuk gilled (larva) dan hidup di air sepanjang hidup mereka.
- Penampilan:
- Salamander: Salamander dewasa memiliki penampilan yang mirip dengan kadal dengan ekor panjang dan empat kaki pendek.
- Axolotl: Axolotl memiliki penampilan yang unik dengan ekor panjang dan kaki-kaki pendek, serta dua cabang kelopak insang di belakang kepala.
- Kemampuan Regenerasi:
- Salamander: Beberapa spesies salamander memiliki kemampuan regenerasi yang luar biasa, artinya mereka dapat menumbuhkan kembali bagian tubuh yang hilang, termasuk ekor, kaki, dan bahkan organ internal tertentu.
- Axolotl: Axolotl memiliki kemampuan regenerasi yang luar biasa, bahkan lebih hebat dari salamander lainnya. Mereka dapat sepenuhnya meregenerasi bagian tubuh yang hilang, termasuk tulang rawan, otot, dan saraf.
- Lingkungan Hidup:
- Salamander: Salamander dapat hidup di air dan di darat. Beberapa spesies memilih hidup di perairan, seperti sungai dan kolam, sementara yang lain hidup di lingkungan darat seperti hutan dan padang rumput.
- Axolotl: Axolotl hidup secara eksklusif di air. Mereka dapat ditemukan di perairan tawar, seperti danau dan kolam, terutama di danau-danau di Kota Meksiko.
Meskipun ada perbedaan ini, penting untuk diingat bahwa salamander dan axolotl masih terkait dalam keluarga Salamandridae. Keduanya adalah amfibi yang menarik dan menarik perhatian para pecinta hewan eksotis.
Kenapa axolotl langka?
Axolotl dianggap langka karena terancam punah di alam liar. Ada beberapa faktor yang menyebabkan langkanya populasi axolotl:
- Hilangnya Habitat: Habitat alami axolotl, yaitu danau-danau di Kota Meksiko, telah mengalami kerusakan dan degradasi akibat urbanisasi, pencemaran, dan perubahan lingkungan. Perkembangan kota dan pertanian yang tidak terkendali menyebabkan hilangnya wilayah perairan yang diperlukan oleh axolotl untuk bertahan hidup.
- Polusi Air: Kualitas air di danau-danau di Kota Meksiko semakin memburuk karena adanya pencemaran industri, limbah domestik, dan penggunaan pestisida. Polusi air ini dapat menyebabkan penurunan jumlah dan kualitas makanan yang tersedia bagi axolotl, serta mempengaruhi reproduksi mereka.
- Perburuan dan Perdagangan Ilegal: Di masa lalu, axolotl diambil dari alam liar untuk dijadikan hewan peliharaan, dijadikan objek penelitian ilmiah, atau dijual sebagai hewan eksotis. Aktivitas perburuan dan perdagangan ilegal ini menyebabkan penurunan jumlah populasi axolotl di alam liar.
- Penyebaran Spesies Invasif: Beberapa spesies ikan invasif, seperti ikan mas dan ikan tilapia, telah diperkenalkan ke danau-danau di Kota Meksiko. Ikan-ikan ini menjadi kompetitor bagi axolotl dalam mencari makanan dan ruang hidup, mengganggu ekosistem dan mengancam kelangsungan hidup axolotl.
Karena faktor-faktor di atas, populasi axolotl di alam liar mengalami penurunan yang drastis, membuatnya masuk dalam daftar spesies yang terancam punah. Oleh karena itu, penting untuk melakukan upaya konservasi dan perlindungan habitat alami axolotl untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini di masa depan.
Axolotl ada warna apa aja?
Axolotl dapat memiliki berbagai macam warna dan pola yang menarik. Beberapa warna yang umum ditemukan pada axolotl antara lain:
- Hitam: Axolotl dengan warna hitam memiliki tubuh yang sepenuhnya berwarna gelap, kadang-kadang dengan bercak-bercak putih.
- Putih: Axolotl putih memiliki tubuh yang sepenuhnya berwarna putih tanpa bercak atau pola lain.
- Abucay: Axolotl abucay memiliki warna hitam atau cokelat tua dengan bercak-bercak kuning atau oranye.
- Kuning: Axolotl kuning memiliki tubuh yang berwarna kuning cerah tanpa pola atau bercak.
- Biru: Axolotl biru memiliki warna biru terang yang menarik.
- Cokelat: Axolotl cokelat memiliki warna cokelat tua yang khas.
- Albino: Axolotl albino memiliki tubuh yang sepenuhnya berwarna putih dengan mata merah muda atau merah terang.
- Lucistic: Axolotl lucistic memiliki warna tubuh yang terang dan transparan, seringkali dengan mata gelap.
- Leucistic: Axolotl leucistic memiliki warna tubuh yang hampir putih dengan bercak-bercak hitam atau gelap.
Perlu diingat bahwa warna dan pola axolotl dapat berbeda-beda dari satu individu ke individu lainnya, dan mereka juga dapat mengalami perubahan warna seiring bertambahnya usia. Beberapa axolotl bahkan dapat mengalami perubahan warna sebagai respons terhadap lingkungan atau kondisi fisiknya. Warna-warna yang beragam ini membuat axolotl menjadi hewan yang menarik dan populer sebagai hewan peliharaan.
Apakah axolotl biru langka?
Axolotl biru tidak termasuk varian warna yang langka. Axolotl biru cukup umum ditemukan di kalangan para penggemar hewan peliharaan. Namun, penting untuk diingat bahwa ketersediaan axolotl biru atau warna lainnya dapat bervariasi tergantung pada wilayah geografis dan kebijakan penangkaran dari penjual hewan. Jika Anda tertarik memiliki axolotl biru, pastikan untuk membeli dari penjual atau peternak hewan yang terpercaya dan melakukan penelitian tentang kebutuhan perawatan yang tepat untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan hewan tersebut.
Apakah axolotl bisa berubah menjadi salamander?
Axolotl dan salamander merupakan dua tahap perubahan metamorfosis yang berbeda pada siklus hidup beberapa spesies amfibi.
Axolotl (Ambystoma mexicanum) adalah bentuk kepala katak berukuran besar yang hidup di perairan air tawar. Karakteristik khas dari axolotl adalah kemampuannya untuk tetap berada dalam tahap larva sepanjang hidupnya, yang dikenal sebagai neoteni. Ini berarti axolotl tetap dalam bentuk larva dengan insang eksternal dan tidak menjalani metamorfosis ke tahap dewasa seperti amfibi lainnya.
Sementara itu, salamander adalah kelompok amfibi yang mencakup beberapa spesies yang menjalani siklus metamorfosis lengkap. Mereka menetas dari telur sebagai larva, mirip dengan bentuk katak kecil dengan ekor, kemudian mengalami proses metamorfosis hingga menjadi salamander dewasa dengan ciri-ciri tubuh yang berbeda dari tahap larva.
Jadi, axolotl tidak berubah menjadi salamander karena axolotl sendiri adalah bentuk dari salamander yang menjalani neoteni, sehingga mereka tetap berada dalam bentuk larva sepanjang hidupnya.
Akbar