Budidaya kura-kura Hamiltonii (Geoclemys hamiltonii) sebenarnya cukup sederhana dan mudah.
Kura-kura dewasa dapat kawin sepanjang tahun.
Betina biasanya akan bertelur dalam dua periode, yang pertama pada bulan Desember atau Januari dan yang kedua sebelum atau setelah musim hujan pada bulan Februari atau Maret.
Waktu bertelur ini sedikit bervariasi tergantung pada geografis, di Indonesia, mereka bertelur pada bulan April dan Mei.
Dengan mempertimbangkan ukuran dan tingkat kesuburan indukan, Setiap periode bertelur (clutch) biasanya berisikan 20-38 butir.
Telur akan menetas dalam waktu 43 hari jika mengunakan inkubator.
Empat Langkah Budidaya Kura-Kura Hamiltonii
Membudidayakan kura-kura Hamiltonii cukup sederhana.
Dengan sedikit waktu dan tenaga, sobat Exotic bisa mencobanya sendiri dirumah. Inilah empat langkah budidaya kura-kura Hamiltonii :
-
Persiapan Indukan
Kura-kura Geoclemys Hamiltonii betina dewasa rata-rata memiliki ukuran 30 cm, jantan berukuran lebih kecil, biasanya sekitar 18 cm. Seperti umumnya kura-kura, jantan memiliki ekor yang lebih panjang dan lebih tebal daripada betina.
Namun pejantan tidak memiliki plastron cekung, seperti yang terlihat pada beberapa spesies kura-kura darat.
Kura-kura betina mencapai kematangan seksual pada usia 6-8 tahun sedangkan jantan di usia 2-3 tahun.
Waktu yang ideal untuk berkembang biak dimulai dari bulan Februari hingga Mei.
Selama periode ini, pejantan akan berenang penuh semangat mengejar betina sampai mendapatkan persetujuan kawin.
Sementara betina juga akan nampak aktif mengusir dan menggigit kura-kura jantan sampai mereka menerima kawin membiarkan pejantan menyentuh dan menungganginya.
Kura-kura betina mampu menyimpan sperma dan menggunakannya hingga lima tahun kemudian untuk menghasilkan telur yang sehat.
Hal ini membantu Kura-kura Hamiltonii betina ketika merasa kondisi lingkungan tidak cocok untuk berkembang biak.
-
Persiapan Area Bertelur
Kura-kura Hamiltonii betina akan hamil selama kurang lebih 2 bulan.
Dalam minggu terakhir kehamilan, kura-kura betina akan menghabiskan lebih banyak waktu di darat dan menggali serta mencari tempat bertelur.
Sebaiknya area ini berupa campuran tanah dan pasir.
Saat menemukan lokasi yang sesuai selera, betina akan menggali sarangnya dan bertelur antara dua puluh hingga tiga puluh butir telur, kemudian menutupinya kembali setelah selesai.
Segera pindahkan telur kedalam inkubator.
-
Persiapkan Inkubator Dan Setelan Suhu
Setelah setelan suhu diatur dengan tepat menggunakan termometer (gunakan termometer yang mahal untuk akurasi), masukkan telur kura-kura Hamiltonii dengan mengunakan media penetasan.
Masa inkubasi dapat diatur sesuai suhu, berikut setelannya :
- 48 hari dengan setelah suhu 26 derajat celsius
- 48 hari dengan setelan suhu 27 derajat celsius
- 43 hari dengan setelan suhu 28 derajat celsius
Jangan membuka secara paksa telur saat menetas, karena bayi kura-kura Hamiltonii akan mengalami masalah kesehatan di masa yang akan datang.
-
Persiapan Vivarium Bayi Kura-kura
Bayi kura-kura Hamiltonii bisa sejahtera di lingkungan yang hangat dengan air bersih yang difilter.
Mereka dapat diletakkan ke vivarium ukuran 50x30x30 dengan filter eksternal, tempat berjemur, lampu pemanas, lampu UVB di bagian atas dan air hidup yang mengalir.
Mereka akan memakan berbagai macam serangga, larva dan ikan kecil, Kami juga menyarankan pemberian campuran pelet yang mengandung ikan.
Menjadi Peternak Budidaya Kura-kura Hamiltoni
Kura-kura adalah makhluk menarik yang dicari pada perdagangan hewan peliharaan di seluruh dunia, ini memberikan alasan yang cukup bagi peternak kura-kura untuk tertarik menangkap dari dari alam liar, berkembang biak di penangkaran dan dijual ke seluruh kota.
Salah satu alasan utama untuk membiakkan kura-kura adalah untuk industri hewan peliharaan.
Negara seperti Cina terkenal dengan peternakan kura-kura mereka yang memelihara bulus untuk makanan gourmet dan spesies tertentu untuk tujuan pengobatan.
Para peternak terkadang sulit untuk membujuk hewan mereka untuk berkembang biak.
Beberapa membutuhkan jumlah jam siang hari tertentu, suhu tertentu di habitatnya, tanah atau substrat tertentu atau berbagai hal khusus lainnya untuk memberikan nuansa alami pada hewan mereka dan menarik perkembangbiakan.
Setidaknya satu peternak mencatat bahwa kura-kura terutama jantan tidak memerlukan bujukan untuk kawin.
Jika habitatnya dibersihkan dengan benar, tersedia ruang yang cukup dan kura-kura diberi makanan yang cukup untuk menjadi sehat, perkawinan tidak menjadi masalah.
Tercatat bahwa di habitat kelompok pejantan bahkan akan menunggangi pejantan lain atau bebatuan yang memiliki tampilan mirip dengan betina yang tidak kooperatif.
Berapa lama kura-kura Hamiltoni Hamil?
Sebagai kura-kura air, Geoclemys hamiltonii (Hamilton’s Asian box turtle) tidak mengalami kehamilan seperti mamalia. Kura-kura ini bertelur sebagai bagian dari proses reproduksi mereka. Betina akan menggali lubang di tanah atau area yang lembap, kemudian bertelur di dalamnya. Setelah bertelur, telur-telur tersebut akan menetas dan menghasilkan anak kura-kura.
Jadi, kura-kura Geoclemys hamiltonii tidak hamil, dan masa bertelur dan berkembang biak merupakan bagian dari siklus reproduksi kura-kura air.
Telur kura-kura Hamiltoni tanpa pejantan apakah bisa menetas?
Telur kura-kura Geoclemys hamiltonii atau kura-kura lainnya membutuhkan pembuahan atau fertilisasi dari pejantan agar dapat menetas. Telur-telur kura-kura yang tidak dibuahi oleh pejantan tidak akan menetas, dan biasanya akan rusak atau membusuk dalam waktu tertentu.
Proses reproduksi pada kura-kura melibatkan pejantan yang akan melakukan perkawinan dengan betina untuk menghasilkan telur yang telah dibuahi. Setelah bertelur, betina akan menyimpan telur-telur tersebut dalam lubang atau tempat yang sesuai, dan telur-telur tersebut akan mengalami perkembangan embrio sebelum menetas menjadi anak kura-kura. Oleh karena itu, kehadiran pejantan sangat penting dalam proses reproduksi kura-kura.
Penangkaran Kura-kura Air
Beberapa pemilik hewan peliharaan yang memiliki kelompok kura-kura dewasa telah melaporkan bahwa mereka tidak menyadari bahwa kura-kura mereka sedang kawin sampai mereka menemukan telur atau bayi kura-kura.
Hampir semua penangkaran kura-kura adalah penangkaran air tawar atau payau (air dengan kadar garam lebih rendah dari air laut). Ada upaya untuk membiakkan penyu, tetapi tingkat keberhasilannya suram.
Di Indonesia memang banyak memiliki tempat penetasan penyu yang sukses tetapi tujuan utamanya adalah menjadi objek wisata daripada pengekspor penyu.
Diharapkan akan ada lebih banyak penangkaran penyu atau peternakan penyu hingga mampu mengurangi jumlah penangkapan dan perburuan penyu liar.
Namun, beberapa orang percaya bahwa penyu liar lebih baik daripada penyu penangkaran karena berbagai alasan, sehingga penangkapan penyu liar masih cukup umum.
Ada lebih dari 300 spesies kura-kura di seluruh dunia kecuali Antartika dan hukum yang mengatur mereka sama beragamnya dengan spesies itu sendiri.
Sebagian besar spesies berada dalam daftar kepunahan LC atau Least Concern, namun, beberapa spesies lebih langka karena hilangnya habitat alami, penggunaan pestisida yang mencemari pasokan makanan mereka dan kematian selama migrasi.
Hukum seringkali mencerminkan kekhawatiran tentang penyebaran penyakit atau bahaya bagi spesies endemik asli jika kura-kura import melarikan diri ke alam liar.
Sangat penting bagi breeder kura-kura untuk meneliti undang-undang khusus di wilayah Republik Indonesia untuk memastikan tidak melanggar hukum.
Kesimpulan
Budidaya kura-kura Hamiltoni memerlukan perhatian khusus dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan spesies tersebut.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya kura-kura Hamiltoni diantaranya:
-
Tempat tinggal: Kura-kura Hamiltoni memerlukan tempat tinggal yang luas dengan kondisi lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan spesies tersebut.
-
Suhu: Suhu yang sesuai untuk kura-kura Hamiltoni adalah antara 25-30 derajat Celcius.
-
Pemeliharaan air: Air harus selalu bersih dan diubah secara teratur.
-
Pemakanan: Kura-kura Hamiltoni dapat diberi makan dengan pakan kering atau makanan yang dibuat sendiri seperti daging, ikan, atau sayuran.
-
Perlindungan: Kura-kura Hamiltoni adalah spesies yang dilindungi, jadi perlu diperhatikan peraturan yang berlaku dalam budidaya dan perdagangan.
-
Perawatan kesehatan: jangan lupa untuk rutin memeriksakan kesehatan kura-kura Hamiltoni kepada dokter hewan yang kompeten.
Budidaya kura-kura Hamiltoni memerlukan komitmen yang konsisten dan perhatian yang baik untuk memastikan kesehatan dan keselamatan spesies ini.
Ivan