Sobat Exotic, sebelum mengulas cara merawat Rakun, ada baiknya kita mengetahui sedikit dari sejarah mereka.
Rakun (Raccoon) adalah hewan dari keluarga Mustelidae yang berasal dari Amerika Utara dan Amerika Tengah.
Mereka dikenal karena ukurannya yang kecil dan tubuhnya yang berbulu halus serta memiliki ekor panjang yang digunakan untuk menjaga keseimbangan.
Rakun memiliki taring yang tajam dan kuku yang kuat untuk membantu dalam menangkap makanan.
Rambut mereka tebal dan keras, biasanya berwarna coklat atau hitam.
Mereka juga dapat hidup di berbagai jenis habitat, termasuk hutan, padang rumput, dan tepi sungai.
Dikenal sebagai binatang yang sangat cerdik dan sangat aktif pada malam hari.
Nama ilmiah (atau binomial) Rakun adalah Procyon lotor.
Nama ini diberikan oleh Carl Linnaeus pada tahun 1758 dalam bukunya Systema Naturae.
“Procyon” berasal dari bahasa Yunani dan berarti “pemimpin kecil” atau “pemimpin awal” yang merujuk pada fakta bahwa mereka biasanya muncul di awal malam.
Sedangkan “lotor” berasal dari bahasa Latin yang berarti “pencuri” yang merujuk pada fakta bahwa mereka dikenal sebagai hewan yang suka mencuri makanan.
Habitat
Rakun dapat ditemukan di berbagai jenis habitat, termasuk hutan, tepi sungai, pegunungan, dan daerah perbukitan.
Mereka dapat hidup di daerah yang berbeda, dari daerah tropis hingga daerah sub-tropis dan temperate.
Beberapa jenis Procyon lotor yang hidup di daerah yang lebih dingin dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan mengubah warna rambut Rakun menjadi putih atau abu-abu untuk menyamarkan diri dari predator.
Mereka juga dapat hidup di kawasan yang lebih urban, seperti taman kota dan kawasan perkotaan.
Cara Merawat Rakun
Merawat Rakun sebagai hewan peliharaan dapat menjadi tugas yang menyenangkan, namun juga memerlukan perhatian dan pengurusan yang baik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara mereka adalah:
Kandang
Rakun membutuhkan ruangan yang cukup besar untuk bergerak dan bermain.
Jika Sobat Exotic memiliki ruangan yang cukup besar, Sobat Exotic dapat menyediakan Kandang yang cukup besar atau ruangan yang dapat digunakan.
Makanan
Mereka memerlukan makanan yang seimbang dan bergizi, termasuk daging, ikan, buah-buahan, sayur-sayuran, dan makanan khusus.
Perawatan
Mereka memerlukan perawatan yang rutin, termasuk membersihkan kandang, membersihkan kulit, dan melakukan perawatan gigi.
Interaksi
Diperlukan interaksi yang cukup dengan pemiliknya, baik melalui bermain maupun pelatihan.
Perlindungan
Rakun harus dilindungi dari ancaman yang dapat menyebabkan cedera atau kematian, seperti obat-obatan yang berbahaya, pembersih yang berbahaya, dan peralatan yang berbahaya.
Penting untuk diingat bahwa mereka adalah hewan liar yang memerlukan ruang yang luas dan lingkungan yang sesuai untuk hidup. diperlukan interaksi yang cukup dengan spesiesnya dan perawatan yang tepat.
Jika Sobat Exotic tidak dapat memberikan ini, lebih baik untuk tidak memelihara mereka.
Setelan Kandang Rakun
Menyiapkan Kandang adalah hal penting yang perlu diperhatikan dalam memelihara rakun sebagai hewan peliharaan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan kandang adalah:
Ukuran:
Kandang yang digunakan untuk raccoon harus cukup besar untuk memberikan ruang yang cukup untuk bergerak dan bermain.
Ukuran minimum yang disarankan untuk Kandang raccoon adalah 6 kaki x 4 kaki x 6 kaki.
Desain:
Kandang harus dirancang dengan baik untuk memberikan lingkungan yang sehat dan aman.
Kandang harus dilengkapi dengan peralatan yang cocok, seperti perosotan, tangga, dan tempat berlindung.
Penerangan:
Kandang harus dilengkapi dengan penerangan yang cukup untuk menjaga kesehatan.
Penerangan harus menyediakan cahaya yang cukup untuk melihat mereka dengan baik.
Ventilasi:
Kandang harus dilengkapi dengan ventilasi yang baik untuk menjaga udara segar di dalam kandang.
Pembersihan:
Kandang harus mudah dibersihkan. Lantai Kandang harus dilapisi dengan bahan yang mudah dibersihkan, seperti keramik atau plastik.
Suhu:
Kandang harus dilengkapi dengan sistem pemanas dan pendingin untuk menjaga suhu yang sesuai.
Rakun dapat hidup dalam suhu yang berbeda-beda, tergantung jenis namun suhu yang optimal untuk raccoon adalah antara 15-25 derajat Celcius.
Keamanan:
Kandang harus dirancang dengan baik untuk menjaga mereka dari ancaman yang dapat menyebabkan cedera atau kematian, seperti obat-obatan yang berbahaya, pembersih yang berbahaya, dan peralatan yang berbahaya.
Makanan Rakun
Mereka adalah hewan pemangsa yang memakan berbagai jenis makanan, tergantung pada jenis dan habitatnya.
Beberapa jenis makanan yang dikonsumsi meliputi:
Daging:
Seperti tikus, burung, kelinci, domba, dan kambing.
Ikan:
Beberapa jenis rakun memakan ikan sebagai makanan utama.
Buah-buahan dan sayur-sayuran:
Mereka juga dapat memakan berbagai jenis buah-buahan dan sayur-sayuran, seperti pisang, kacang-kacangan, dan sayuran.
Serangga:
Dapat memakan berbagai jenis serangga, seperti kecoak dan semut.
Makanan yang dibuat manusia:
Rakun yang hidup di kawasan urban sering kali mencari makan di tempat-tempat seperti rumah-rumah, taman kota, atau tempat-tempat penampungan sampah.
Mereka adalah hewan yang sangat fleksibel dalam hal makanan dan dapat menyesuaikan diri dengan berbagai jenis makanan yang tersedia di lingkungannya.
Cara Budidaya Raccoon
Budidaya merupakan proses pemeliharaan dalam kondisi yang sesuai dengan kebutuhan Rakun sebagai hewan liar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya adalah:
Kandang:
Seperti yang telah EMI sebutkan sebelumnya, Kandang yang digunakan untuk harus cukup besar untuk memberikan ruang yang cukup untuk bergerak dan bermain.
Ukuran minimum yang disarankan untuk Kandang adalah 6 kaki x 4 kaki x 6 kaki.
Pangan:
Mereka memerlukan pangan yang sesuai dengan makanan alami.
Pangan yang dapat diberikan antara lain: buah-buahan, sayur-sayuran, daging, ikan, dan kerang.
Kesehatan:
Rakun harus diperiksa oleh dokter hewan secara teratur untuk memastikan kesehatan yang baik.
Mereka harus dilindungi dari penyakit yang dapat menyebar dengan vaksinasi dan perawatan preventif lainnya.
Interaksi:
Mereka memerlukan interaksi yang cukup dengan spesiesnya.
Rakun harus diperbolehkan berkumpul dengan kawanan lain dari jenis yang sama, atau diperbolehkan berkomunikasi dengan peliharaan lain melalui jaring atau penghalang lain.
Keamanan:
Mereka harus dilindungi dari ancaman yang dapat menyebabkan cedera atau kematian, seperti obat-obatan yang berbahaya, pembersih yang berbahaya, dan peralatan yang berbahaya.
Ingat bahwa mereka adalah hewan liar yang memerlukan ruang yang luas dan lingkungan yang sesuai untuk hidup.
Rakun juga memerlukan perhatian yang cukup dan perawatan yang tepat.
Jika Sobat Exotic tidak dapat memberikan ini, Sobat Exotic harus mempertimbangkan untuk tidak memelihara.
Harga Pasaran Rakun
Harga bervariasi tergantung pada jenis, umur, kondisi kesehatan, dan tempat di mana Sobat Exotic membeli.
Nominal juga dapat berbeda di setiap kota.
Namun, sebagai acuan, harga yang ditawarkan di pasaran umumnya berkisar antara Rp.20.000.000 hingga Rp.30.000.000.
Namun, harga rakun yang ditawarkan di pasaran mungkin tidak sesuai dengan nilai yang benar-benar diperlukan untuk memelihara mereka dengan baik.
Hal ini karena pemeliharaan mereka memerlukan biaya yang cukup tinggi seperti kandang, pangan, perawatan kesehatan, dan lain-lain.
Mengenal Jenis-Jenis Rakun
1. Common Raccoon
Jenis raccoon yang paling dikenal adalah common raccoon atau raccoon Amerika Utara. Hewan ini memiliki tubuh yang gemuk dan berbulu tebal berwarna abu-abu dengan cincin hitam di sekitar ekor dan mata. Mereka juga memiliki wajah yang sangat menggemaskan dengan telinga yang tajam dan hitam serta hidung yang mencolok. Raccoon jenis ini biasanya ditemukan di Amerika Utara.
2. Snail-Eating Raccoon
Jenis kedua adalah snail-eating raccoon atau raccoon makan bekicot. Seperti namanya, hewan ini terkenal dengan kebiasaannya memakan bekicot. Mereka memiliki tubuh yang lebih ramping dan berbulu halus berwarna coklat kemerahan. Biasanya ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah.
3. Snake River Valley Raccoon
Snake River Valley raccoon adalah subspesies rakun yang dapat ditemukan di sepanjang Lembah Sungai Snake di Idaho, Amerika Serikat. Mereka memiliki ukuran tubuh yang sedang, bulu berwarna abu-abu kecoklatan dengan cincin hitam di sekitar mata, dan ekor yang berwarna hitam dengan cincin putih di bagian ujungnya. Snake River Valley raccoon dikenal memiliki kebiasaan makan yang berbeda dengan subspesies rakun lainnya, karena mereka cenderung memakan lebih banyak serangga dan hewan air daripada tumbuhan.
Hal ini mungkin disebabkan oleh lingkungan hidup yang berbeda di daerah Lembah Sungai Snake yang banyak diisi oleh sungai-sungai dan danau-danau. Snake River Valley raccoon termasuk spesies yang dilindungi di beberapa wilayah di Amerika Serikat karena aktivitas perburuan dan habitatnya yang terus berkurang.
4. Florida Raccoon
Florida raccoon adalah jenis rakun yang ditemukan di negara bagian Florida, Amerika Serikat. Mereka biasanya lebih kecil dari jenis rakun lainnya dan memiliki bulu yang lebih halus dan lebih abu-abu di bagian atas tubuhnya. Florida raccoon juga dikenal karena memiliki telinga yang lebih pendek dan lebih bulat daripada rakun lainnya. Mereka sering ditemukan di berbagai habitat, termasuk hutan, sungai, dan daerah perkotaan. Seperti rakun lainnya, mereka omnivora dan memakan berbagai makanan, termasuk buah-buahan, biji-bijian, serangga, dan hewan kecil seperti katak dan tikus.
Masalah Yang Kerap Dihadapi
Beberapa masalah yang dihadapi oleh raccoon meliputi:
Habitat yang terancam:
Deforestasi dan perkembangan perumahan yang cepat menyebabkan hilangnya habitat alami, yang menyebabkan kesulitan dalam mencari makanan dan tempat tinggal yang aman.
Perburuan:
Mereka sering diburu untuk daging, kulit, dan ekor yang dianggap sebagai barang mewah. Hal ini menyebabkan kerusakan populasi raccoon.
Penyakit:
Beberapa jenis penyakit, seperti rabies, dapat menyebar dan menyebabkan kematian.
Konflik dengan manusia:
Mereka sering dianggap sebagai ancaman bagi kesejahteraan manusia dan komunitas pertanian, yang menyebabkan konflik antara manusia dan hewan.
Perdagangan liar:
Rakun liar sering diambil dari habitat alam dan dijual sebagai hewan peliharaan atau untuk tujuan medis.
Hal ini menyebabkan kerusakan populasi di alam liar.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerja sama antara pemerintah, komunitas, dan organisasi lingkungan untuk melindungi habitat alami , mengatur perburuan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mereka bagi ekosistem.