Membahas ular peliharaan, sebagian besar gigitan ular terjadi selama sesi pemberian makan. Banyak kejadian ini berawal dari teknik pemberian makan yang tidak tepat.
Di antara penggemar reptil, ini sering diistilahkan Bloon Ngasih Makan (BNM).
Biasanya, satu kejadian BNM sudah cukup untuk mengubah cara pemilik reptil dalam memberi makan ular peliharaan.
Cara Mudah Menghindari Gigitan Ular Saat Makan
Sobat Exotic, ada cara sederhana, sebenarnya ada banyak cara, namun yang paling mudah dan efektif untuk menghindari gigitan ular saat pemberian makan adalah dengan menggunakan tongkat pengait ular.
Kata “kait” membuat beberapa pemilik ular peliharaan takut untuk menggunakan produk ini, tetapi sebenarnya aman.
Pada dasarnya, alat ini mirip tongkat golf dengan bagian melengkung di ujungnya, bukan driver atau putter.
Sobat Exotic bisa membelinya di pameran reptil, membeli secara online atau membuatnya sendiri jika memiliki kemampuan teknik.
Cara lain untuk menghindari gigitan ular adalah dengan memilih ular peliharaan yang memiliki reputasi jinak dan enggan menyerang.
Corn snake termasuk dalam kategori ini, seperti halnya ular ball python. Itu sebabnya kedua spesies ini termasuk ular paling populer di kalangan penghobi. Corn snake dan ball python yang sehat, tidak mau menggigit pemiliknya.
Banyak pemilik reptil memindahkan ular ke kotak terpisah atau kotak makan pada waktu pemberian makan.
Mencegah bukaan pintu kandang tersangkut makanan, sehingga menggigit pemiliknya secara tidak sengaja. cara ini bisa sobat Exotic gunakan.
Kesalahan Pemberian Makan Yang Biasa Dilakukan
Ular menggunakan penglihatan, penciuman dan (kadang-kadang) suhu tubuh untuk mendeteksi mangsanya.
Jika sobat Exotic memasukkan tangan ke dalam kandang ular setelah memegang hewan pengerat, ular peliharaan akan memiliki tiga indikator bahwa mangsa ada di dekatnya.
Ular akan mencium bau hewan pengerat, mendeteksi panas tubuh dari tangan dan melihat pergerakan tangan sobat.
Ini adalah kondisi utama untuk kesalahan Bloon Ngasih Makan (BNM).
Solusi yang EMI sarankan sangat sederhana dan hampir 100% efektif. Gunakan tongkat penjepit ular untuk mengangkat ular peliharaan dari kandangnya.
Angkat dari bagian tengah tubuh untuk memberikan keseimbangan yang tepat.
Setelah sobat Exotic mengangkat ular dengan tongkat penjepit, ular akan menyadari mereka tidak diberi makan dan akan dipegang.
Kemudian sobat cukup menjangkau dengan tangan dan memegang ular seperti biasa.
Kenapa digigit ular tidak boleh diikat?
Bekas digigit ular sebaiknya tidak diikat karena tindakan ini dapat menyebabkan beberapa masalah dan berisiko memperburuk kondisi korban. Beberapa alasan mengapa bekas digigit ular tidak boleh diikat adalah sebagai berikut:
-
Peningkatan aliran bisa: Mengikat bagian tubuh yang digigit oleh ular, seperti lengan atau kaki, dapat menyebabkan peningkatan aliran bisa ke area tersebut. Bisa tersebut dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan memperparah luka bekas gigitan.
-
Gangguan aliran darah: Ikatan yang terlalu ketat atau salah letak dapat mengganggu aliran darah di area yang digigit. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan rasa sakit yang lebih parah.
-
Kerusakan jaringan: Ikatan yang terlalu kuat dapat menyebabkan tekanan berlebih pada jaringan di sekitar luka gigitan, yang bisa menyebabkan kerusakan jaringan dan menghambat proses penyembuhan.
-
Infeksi: Bekas gigitan ular adalah luka terbuka yang rentan terhadap infeksi. Jika ikatan tidak bersih atau menutupi luka, risiko infeksi dapat meningkat.
Jika Sobat Exotic atau seseorang tergigit ular, lebih baik untuk segera mencari pertolongan medis daripada mencoba mengikat bekas gigitan. Tim medis yang terlatih akan menilai luka, memberikan perawatan yang tepat, dan memberikan penanganan yang sesuai untuk meminimalkan risiko komplikasi.
Apa yang harus kita lakukan ketika digigit ular?
Jika Sobat Exotic atau seseorang lain digigit ular, segera ikuti langkah-langkah pertolongan pertama berikut ini:
-
Tetap tenang: Usahakan untuk tetap tenang dan hindari panik. Kebanyakan gigitan ular tidak mematikan, dan panik hanya akan meningkatkan detak jantung, yang dapat menyebabkan racun menyebar lebih cepat ke seluruh tubuh.
-
Identifikasi ular: Jika mungkin, cobalah untuk mengidentifikasi jenis ular yang menggigit. Catat atau ingat ciri-ciri fisiknya yang khas, seperti warna, pola, ukuran, dan bentuk kepala. Namun, hindari mengambil risiko untuk melihat atau menangkap ular, karena dapat meningkatkan risiko digigit lagi.
-
Tetap diam dan tetap di tempat: Hindari bergerak terlalu banyak karena aktivitas fisik dapat mempercepat penyebaran racun dalam tubuh. Jangan mencoba mengejar atau menangkap ular, karena ini hanya akan meningkatkan risiko lebih lanjut.
-
Ikat daerah di atas gigitan: Jika mungkin, ikatlah tali atau kain di atas area yang digigit untuk membatasi aliran darah ke arah jantung. Pastikan ikatan cukup longgar sehingga tidak menyebabkan pembengkakan atau kesulitan peredaran darah.
-
Jangan melakukan hal-hal berikut:
- Jangan mengiris gigitan atau mencoba mengeluarkan darah dengan cara apa pun.
- Hindari menghisap racun dengan mulut (suction) karena ini tidak efektif dan dapat menyebabkan infeksi.
- Jangan mengoleskan es atau membekukan area yang digigit karena dapat memperburuk kerusakan jaringan.
-
Panggil bantuan medis segera: Setelah melakukan langkah-langkah di atas, segera panggil ambulans atau temui bantuan medis. Jika memungkinkan, hubungi pusat racun atau klinik terdekat untuk mendapatkan instruksi lebih lanjut.
Penting untuk diingat bahwa pengobatan untuk gigitan ular akan berbeda tergantung pada jenis ular dan tingkat keparahan gigitan. Pemberian serum anti-venom mungkin diperlukan untuk beberapa jenis ular berbisa, oleh karena itu, segera periksakan diri ke fasilitas medis untuk perawatan yang tepat.
Apa itu Gigitan kering ular
Gigitan kering ular (dry bite) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi ketika ular menggigit manusia atau hewan lain tanpa mengeluarkan atau menyuntikkan racun dari giginya. Artinya, pada gigitan ini, ular hanya menggigit tanpa melepaskan venom (racun) ke dalam tubuh korban.
Gigitan kering bisa terjadi pada berbagai jenis ular, baik yang berbisa maupun tidak berbisa. Alasan mengapa ular melakukan gigitan kering bisa bervariasi, seperti saat mereka merasa terancam atau saat menggunakan gigitan sebagai bentuk pertahanan. Meskipun gigitan kering tidak menyuntikkan racun, tetaplah penting untuk segera mencari perawatan medis setelah mengalami gigitan ular. Dalam beberapa kasus, gigitan kering dapat diikuti oleh gigitan yang berisi racun jika ular merasa perlu untuk melumpuhkan mangsa atau menghadapi ancaman yang lebih besar.
Ketika menghadapi gigitan ular, sulit untuk mengetahui apakah gigitan tersebut kering atau mengandung racun hanya dengan melihat tanda-tanda fisiknya. Oleh karena itu, selalu dianggap bahwa gigitan ular adalah berbahaya dan perlu segera mendapatkan perawatan medis untuk evaluasi lebih lanjut dan tindakan yang tepat.
Apa itu imobilisasi saat digigit ular?
Imobilisasi saat digigit ular (immobilization in snakebite) adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengurangi pergerakan atau aktivitas fisik pada korban yang mengalami gigitan ular. Tujuan dari imobilisasi ini adalah untuk meminimalkan penyebaran racun dalam tubuh korban dan mengurangi dampak negatif dari racun tersebut.
Imobilisasi dilakukan dengan cara mengikat atau melekatkan perban atau pembalut elastis pada daerah tubuh yang terkena gigitan ular. Tindakan ini bertujuan untuk membatasi aliran limfatik dan peredaran darah dari area gigitan, sehingga racun yang masuk ke dalam tubuh tidak tersebar lebih luas.
Namun, perlu dicatat bahwa metode imobilisasi harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya pada gigitan ular tertentu. Penggunaan imobilisasi pada gigitan ular yang menyebabkan kelumpuhan atau gangguan pernapasan dapat membahayakan korban lebih lanjut. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami jenis ular yang menggigit dan efek racunnya sebelum memutuskan untuk melakukan imobilisasi.
Penting untuk diingat bahwa imobilisasi hanyalah salah satu langkah pertolongan pertama yang mungkin diterapkan pada gigitan ular, terutama ketika akses ke perawatan medis tidak segera tersedia. Imobilisasi tidak menggantikan perawatan medis yang segera dan tepat, termasuk pemberian serum anti-venom jika diperlukan.
Bagaimana rasanya digigit ular?
Berdasarkan pengalaman orang-orang yang pernah digigit ular, sensasi digigit dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk:
-
Jenis ular: Berbagai jenis ular memiliki gigi dan bisa yang berbeda-beda. Beberapa ular memiliki gigi yang lebih kecil dan mungkin akan menyebabkan gigitan yang kurang menyakitkan, sementara yang lain memiliki gigi yang lebih besar dan berbahaya.
-
Ukuran ular: Semakin besar ukuran ular, semakin besar pula gigitannya dan mungkin akan menyebabkan lebih banyak rasa sakit dan kerusakan.
-
Jenis racun: Jika ular berbisa, racun yang disuntikkan ke dalam tubuh korban melalui gigitannya dapat menyebabkan rasa sakit tambahan dan berbagai efek negatif pada kesehatan korban.
-
Lokasi gigitan: Lokasi tubuh yang digigit juga akan mempengaruhi rasa sakit dan dampaknya. Misalnya, gigitan pada area yang sensitif atau memiliki banyak saraf bisa terasa lebih menyakitkan.
Gigitan ular biasanya menyebabkan rasa sakit yang tajam atau terbakar. Selain rasa sakit, orang yang digigit ular juga mungkin mengalami pembengkakan, kemerahan, dan mungkin gangguan kesehatan lainnya tergantung pada jenis dan racun ular tersebut.
Berapa lama sembuh digigit ular?
Lama waktu penyembuhan setelah digigit ular dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk:
-
Jenis ular dan jenis racun: Beberapa ular memiliki racun yang lebih kuat dan berbahaya daripada yang lain. Jenis racun yang disuntikkan ke dalam tubuh korban dapat mempengaruhi tingkat keparahan gigitan dan waktu penyembuhan.
-
Tingkat keparahan gigitan: Gigitan ular dapat bervariasi dari yang ringan hingga yang parah, tergantung pada seberapa dalam ular menggigit dan berapa banyak racun yang disuntikkan. Semakin parah gigitan, semakin lama biasanya proses penyembuhannya.
-
Respons tubuh: Setiap individu memiliki respons tubuh yang berbeda terhadap racun ular dan proses penyembuhan. Beberapa orang mungkin memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat dan dapat pulih lebih cepat, sementara yang lain mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
-
Perawatan medis yang diterima: Penting untuk segera mencari perawatan medis setelah mengalami gigitan ular. Perawatan medis yang tepat, termasuk pemberian serum anti-venom jika diperlukan, dapat membantu memperlambat penyebaran racun dan mempercepat proses penyembuhan.
Secara umum, penyembuhan setelah digigit ular bisa memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan. Selama periode ini, korban mungkin perlu menjalani perawatan medis lanjutan, terutama jika mengalami efek jangka panjang dari racun atau komplikasi lainnya.
Penting untuk diingat bahwa gigitan ular adalah masalah serius dan harus segera ditangani dengan bantuan medis yang tepat. Jangan mencoba mengobati gigitan ular sendiri, tetapi segera cari bantuan medis dari profesional kesehatan yang berpengalaman untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Bagaimana cara membedakan ular berbisa dan tidak berbisa?
Membedakan ular berbisa dan tidak berbisa bisa menjadi tugas yang cukup sulit, terutama jika Sobat Exotic tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang jenis-jenis ular dan karakteristiknya. Namun, ada beberapa ciri khas yang dapat membantu Sobat Exotic mengidentifikasi apakah ular tersebut berbisa atau tidak:
Ciri-ciri ular berbisa:
-
Kepala berbentuk segitiga: Kebanyakan ular berbisa memiliki kepala berbentuk segitiga atau segi empat, dengan leher yang lebih sempit dibandingkan dengan tubuh bagian lainnya. Namun, tidak semua ular berbisa memiliki ciri ini.
-
Lubang panca indra: Ular berbisa memiliki dua lubang panca indra di dekat hidung, yang disebut “pits.” Lubang ini berfungsi untuk mendeteksi perubahan suhu di sekitarnya dan membantu dalam mencari mangsa.
-
Gigi berbisa: Ular berbisa memiliki gigi panjang yang dapat ditemukan di bagian depan rahang atas. Gigi-gigi ini digunakan untuk menginjeksi racun ke dalam mangsanya.
-
Pola warna dan tanda khas: Beberapa ular berbisa memiliki pola warna atau tanda khas tertentu di tubuhnya, yang dapat membantu dalam identifikasi. Namun, pola warna tidak selalu menjadi indikator pasti apakah ular tersebut berbisa atau tidak, karena ada banyak variasi dalam pola warna pada setiap spesies ular.
Ciri-ciri ular tidak berbisa:
-
Kepala tidak berbentuk segitiga: Mayoritas ular tidak berbisa memiliki kepala yang tidak berbentuk segitiga dan leher yang tidak begitu menyempit dibandingkan dengan tubuh bagian lainnya.
-
Tidak memiliki lubang panca indra: Ular tidak berbisa biasanya tidak memiliki lubang panca indra yang terlihat di dekat hidung mereka.
-
Gigi kecil dan tidak berbisa: Ular tidak berbisa memiliki gigi kecil yang digunakan untuk menangkap dan menelan mangsanya, bukan untuk menginjeksi racun.
-
Pola warna dan tanda khas: Beberapa ular tidak berbisa juga memiliki pola warna atau tanda khas di tubuhnya, tetapi mereka tidak memiliki pola kepala yang berbentuk segitiga atau tanda lubang panca indra seperti ular berbisa.
Perlu diingat bahwa meskipun ada ciri-ciri umum yang dapat membantu membedakan ular berbisa dan tidak berbisa, identifikasi yang tepat memerlukan pengetahuan yang cukup tentang jenis-jenis ular dan kemungkinan variasi dalam penampilan mereka. Jika Sobat Exotic tidak yakin tentang jenis ular yang Sobat Exotic temui, lebih baik berhati-hati dan menganggap bahwa ular tersebut berpotensi berbisa. Hindari untuk mendekati atau mencoba menangkap ular, dan segera cari bantuan ahli jika Sobat Exotic menemukan ular di sekitar Sobat Exotic.
Cara Mengatasi Gigitan Ular Beracun
Gigitan ular bukanlah sesuatu yang ingin dipikirkan siapa pun, kenyataannya sobat Exotic mungkin harus melakukannya jika digigit. Sebagian besar gigitan ular berbisa terjadi di India.
Diperkirakan lebih dari 3 juta orang digigit ular setiap tahun.
Dari semua orang yang digigit ular berbisa, ada sebanyak 200.000 orang yang meninggal karena gigitan ular.
Penyebab utama sebagian besar korban meninggal karena gigitan ular adalah kurangnya obat anti venom yang tersedia.
Kematian akibat gigitan ular lebih tinggi di negara-negara berkembang karena mereka biasanya tidak memiliki serum anti bisa, ketika ada orang-orang di negara yang menjadi korban gigitan ular.
Beberapa Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Digigit Ular
Jika sobat Exotic digigit ular, lupakan semua informasi yang didapat dari menonton film, dalam keadaan apa pun sobat tidak boleh mencoba menyedot racunnya.
Aksi ini hanya boleh dilakukan jika sobat mengisap racun pada bekas gigitan di tubuh sendiri. Jangan biarkan orang lain mencoba menyedot racun ditubuh sobat Exotic.
Orang lain yang mengisap racun gigitan ular dari tubuh sobat Exotic, kemungkinan besar akan terinfeksi.
Meskipun menyedot racun tidak terlalu berpengaruh karena jumlah racun yang bisa dihisap tidak sebanding dengan usaha.
Sobat Exptic juga dapat mencoba menyedot racun menggunakan alat penghisap tetapi sama seperti mengisap secara manual, ini juga tidak terlalu bermanfaat.
Jika mencoba untuk menyedot racun ditubuh sendiri, sobat Exotic dapat melakukannya tetapi tidak segera. sebelum mencoba mengisap racun apa pun, pertimbangkan untuk tetap tenang dan berbaring diam.
Untuk menjaga ketenangan diri, ambil napas dalam-dalam.
Tetap tenang akan memastikan bahwa racun tidak menyebar dengan sangat cepat dan tidak bergerak akan memastikan bahwa racun juga tidak menyebar.
Ini adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum mencoba menyedot racun apa pun.
Akbar