Sobat Exotic, beberapa hobby dapat menghasilkan cuan, bahkan menjadi sumber pendapatan utama. Salah satunya adalah breeding Binturong.
Binturong yang juga dikenal sebagai Bearcat, habitat alami mereka adalah di atas pepohonan.
Mereka mirip dengan beruang kecil, kucing, lemur. Sebenarnya, Binturong atau kucing beruang ada dalam genus tersendiri.
Ini cocok untuk hewan yang tidak biasa, yang mendengkur dan bergaya seperti kucing, memiliki ekor yang dapat mencengkram seperti monyet dan menghasilkan bau dari kelenjar aromanya seperti popcorn mentega.
Mereka adalah mamalia berukuran sedang, ditutupi rambut hitam lebat, dengan ekor lebat dan tubuh kekar. Mereka memiliki kumis panjang dan bulu putih cerah tumbuh dari telinga.
Binturong dapat ditemukan di seluruh Asia Selatan dan Tenggara tetapi paling sering terlihat di India Timur Laut, Bangladesh dan di Kepulauan Palawan dan Calauit di Filipina. di Indonesia sendiri, Binturong susah ditemukan pada habitat asli di pulau Jawa, Sumatra, Nias, Riau, pulau Bangka dan Kalimantan di Indonesia.
Mereka kebanyakan arboreal, menghabiskan waktu mereka di antara puncak-puncak pohon di hutan lebat, meskipun penelitian telah mengidentifikasi bahwa mereka turun ke lantai hutan lebih dari yang diperkirakan para peneliti sebelumnya.
Ini masuk akal, karena mereka jauh lebih berat daripada banyak spesies arboreal, sehingga mereka perlu turun ke lantai hutan untuk memanjat pohon berikutnya, daripada melompat dari satu ke yang lain seperti lemur.
Penelitian juga menunjukkan bahwa mereka jauh lebih aktif di siang hari daripada yang diperkirakan sebelumnya, mereka pernah diyakini hampir seluruhnya nokturnal.
Binturong merupakan hewan omnivora, memakan berbagai buah-buahan seperti pisang, apel, jeruk dll tetapi juga diketahui memakan tumbuh-tumbuhan, telur dan hewan kecil seperti burung dan hewan pengerat.
Subspesies Binturong Yang Dikenal :
- Arctictis binturong albifrons: ditemukan dari Nepal ke wilayah Indocina utara
- Arctictis binturong binturong: di semenanjung Melayu-Thailand dan ke Sumatra
- Arctictis binturong penicillatus: di pulau Jawa dan Kalimantan
- Arctictis binturong whitei: di Pulau Palawan di Filipina. Subspesies ini memiliki kepentingan konservasi khusus karena memiliki distribusi kecil yang terancam secara besar-besaran oleh deforestasi. 11% tutupan hutan telah hilang di Palawan sejak tahun 2000, dan pulau ini merupakan sarang perdagangan satwa liar ilegal, dimana Binturong sering terjebak dan dibunuh.
Boleh dibilang Binturong paling terkenal karena baunya seperti popcorn mentega.
Aroma khas ini kemungkinan berasal dari senyawa volatil 2-asetil-1-pirrolin (2-AP).
Binturong jantan dan betina memiliki kelenjar aroma perineum yang mereka gunakan untuk menandai batang pohon, meskipun pejantan lebih sering menandai, seperti halnya dengan banyak spesies.
Mereka juga menandai aroma menggunakan urin, sering memercikkannya ke kaki mereka sehingga mereka dapat menyebarkan aroma mereka saat berkeliaran di hutan.
Deforestasi adalah salah satu ancaman terbesar yang dihadapi kucing beruang dan kemungkinan menjadi alasan utama untuk penampakan yang semakin langka.
Asia Tenggara adalah rumah bagi sekitar 15% dari hutan tropis bumi namun antara tahun 2000 dan 2020 kawasan hutan seukuran Thailand telah hilang untuk lahan pertanian.
Di Cina, di mana deforestasi sangat merajalela, habitat yang cocok untuk Binturong telah dihilangkan hampir seluruhnya di beberapa bagian.
Penelitian terbatas yang dilakukan tidak menemukan bukti bahwa Binturong akan menggunakan kawasan pertanian ini sebagai pengganti habitat hutan yang tidak terganggu.
Binturong hampir secara eksklusif mendiami hutan dataran rendah, yang telah dibuka secara besar-besaran untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit.
Saat ini, Indonesia dan Malaysia menghasilkan 80% dari tanaman kelapa sawit dunia dan karenanya secara tidak proporsional menderita beberapa tingkat pembukaan hutan tertinggi di dunia.
IUCN juga telah menemukan kebenaran yang mengganggu bahwa bahkan cagar alam yang dilindungi secara hukum pun tidak luput dari deforestasi; antara tahun 2000 dan 2012, 40% dari hutan yang hilang berada di wilayah di mana penebangan dibatasi oleh hukum.
Habitat
Selain hilangnya habitat ini, Binturong diburu untuk diambil dagingnya.
Di Filipina, spesies ini diambil dari alam liar untuk perdagangan hewan peliharaan ilegal, di pasar satwa liar di Laos, Binturong dilaporkan sebagai salah satu hewan yang paling umum dikurung oleh TRAFFIC, badan amal perdagangan anti-satwa liar terkemuka.
Meskipun mereka mungkin lucu dan seperti kucing, Binturong adalah hewan liar yang ganas dan bukan hewan peliharaan yang baik.
Karena penelitian mengungkapkan bahwa Binturong turun ke lantai hutan lebih sering daripada yang diperkirakan sebelumnya, risiko jerat pada spesies ini sekarang menjadi perhatian yang lebih besar.
Jerat biasanya digunakan di seluruh wilayahnya untuk menangkap berbagai mamalia, sehingga masuk akal untuk berasumsi, meskipun kurangnya data, bahwa Binturong terjebak dalam jerat. Di Vietnam, Cina dan Laos, tekanan ganda dari penebangan dan penangkapan yang intens mendorong Binturong menuju kepunahan lokal.
Di Indonesia, petani kopi menjebak kucing luwak dan memberi makan biji kopi hewan untuk menghasilkan kopi luwak yang mahal, yang dibuat dari biji kopi yang di konsumsi hewan tersebut.
Binturong sekarang dilaporkan dipindahkan dari alam liar untuk dibesarkan di peternakan ini.
Ciri-ciri Fisik
Binturong merupakan spesies terbesar dalam famili Viverridae, dengan berat berkisar 8 sampai 25 kg.
Panjang tubuhnya 51-98 cm dengan panjang ekor yang hampir sama yaitu 47 hingga 80 cm.
Binturong betina memiliki postur tubuh yang lebih besar dari jantan.
Bulu panjang, kasar, hitam menutupi tubuh mereka dan terkadang berwarna abu-abu.
Memiliki bulu yang sedikit lebih terang dan kumis putih pada bagian wajah.
Jumbai telinga panjang menonjol dari telinga bulat kecil.
Mata Binturong berukuran kecil dan berwarna coklat kemerahan.
Harga Binturong
Harga binturong bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, ukuran, dan kondisi kesehatan. Namun, secara umum harga jual Binturong mulai dari Rp,4.000.000 s/d Rp.8.000.000.
Harga yang lebih tinggi dapat dikenakan untuk spesimen yang lebih besar atau yang memiliki kondisi kesehatan yang baik.
Harga yang lebih rendah dapat dikenakan untuk Binturong yang lebih muda atau yang memiliki masalah kesehatan.
Sebagai catatan, Binturong merupakan jenis binatang yang dilindungi dan memerlukan izin khusus untuk ekspor atau impor.
Sehingga perdagangan atau pembelian harus sesuai dengan peraturan yang berlaku di negara masing-masing.
Pengetahuan Dasar Cara Budidaya Binturong
Sobat Exotic, Karena saat ini Binturong secara umum lahir dari peternakan, tidak rumit untuk melakukan budidaya Binturong.
Binturong umumnya hidup secara soliter kecuali disaat betina sedang berahi, dalam situasi ini betina akan membuat panggilan yang menarik jantan.
Panggilan ini mirip suara dengusan dari hidung, Binturong jantan yang tertarik akan memberikan respon dengusan yang sama.
Betina menunjukkan kegelisahan yang berkelanjutan saat dipertemukan dengan pejantan hingga pada akhirnya betina akan berbaring dan setelah saling mengendus, jantan menyelidiki daerah perineum betina dan sering mengekspos area tersebut dengan menarik pangkal ekor samping dengan kaki depan mereka dan melakukan perkawinan, ferguso.
Sobat Exotic, Binturong adalah salah satu jenis mamalia yang mampu menunda kehamilan.
Hal ini memungkinkan betina untuk melahirkan di waktu dan kondisi lingkungan yang menguntungkan. Ini berarti bahwa perkawinan dapat terjadi kapan saja sepanjang tahun.
Meskipun perkembang-biakan tidak mengenal musim, terpantau kelahiran terjadi mulai dari bulan Januari hingga Maret juga di periode Juli hingga November, yang mungkin disebabkan oleh keterlambatan kehamilan.
Kehamilan berlangsung selama 80 hari, biasanya Binturong betina akan melahirkan anak sebanyak 2 hingga 6 ekor.
Binturong Betina mencapai kematangan seksual usia 2,5 tahun dan jantan mencapai kematangan seksual sekitar usia 2 tahun.
Persiapan lainnya
Kandang berukuran 1,5 x 2 meter untuk binturong berukuran kecil, dan ukuran 3 x 4 Meter untuk binturong besar.
Pemberian pakan teratur di pagi dan sore hari seperti buah dan makanan anjing atau daging, pemberian vitamin, jangan lupa rutin memotong kuku dan menjaga kebersihan kandang.
Catatan Penting Breeding Binturong
Umumnya, ekologi makhluk kecil yang tidak biasa ini kurang dipahami.
Tidak seperti karnivora besar, yang sering digolongkan sebagai spesies unggulan yang membawa banyak perhatian dan uang, karnivora kecil seperti Binturong tidak menarik banyak upaya konservasi atau penelitian.
Tidak banyak uang di luar sana bagi para peneliti yang tertarik untuk mempelajari dan melestarikan Binturong, terutama mengingat mereka sekarang terdaftar sebagai Rentan oleh daftar merah IUCN dan populasi mereka menurun berkat penebangan intensif dan perusakan hutan Asia.
Binturong (Arctictis binturong) merupakan jenis mamalia yang dilindungi Undang-Undang berdasarkan Peraturan Menteri LHK No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 dan termasuk dalam daftar Appendix III CITES.
Proses breeding binturong di masyarakat harus melalui mekanisme perizinan tangkar yang tidak rumit dan diatur dalam peraturan undang-undang. Sesuai Peraturan Menteri LHK No. 3 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Lingkungan Hidup Dan Kehutanan.
Indukan Binturong hasil tangkapan alam disebut F0 dan F1, statusnya milik negara yang dititipkan lalu dikembang-biakkan di peternakan sobat Exotic. Anakan Binturong dari F0 disebut F1.
Terakhir, anakan Binturong dari indukan F1 disebut F2 yang boleh dimanfaatkan atau diperjual-belikan.
Referensi :
Widmann, P., J. De Leon, J. Duckworth. 2008. “Arctictis binturong” (On-line). IUCN Red List of Threatened Species. Accessed Jan 23, 2023
Carey, J., D. Judge. 2000. Longevity Records: Life Spans of Mammals, Birds, Amphibians, Reptiles, and Fish. Odense: Odense University Press.
Ivan S