Tortoise adalah sebutan untuk jenis kura-kura darat yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di darat.
Kura-kura darat ini banyak diminati sebagai hewan peliharaan karena bentuknya yang unik dan eksotis, umurnya yang panjang, serta perawatannya yang relatif mudah.
Berbeda dengan kura-kura air yang membutuhkan kolam untuk berenang, tetapi juga tempat yang hangat terkena sinar matahari untuk berjemur.
Kura-kura darat tidak (selalu) membutuhkan genangan air, karena habitat aslinya adalah daratan, seperti; hutan, rumput, bahkan gurun.
Apabila reptil ini tubuhnya terpapar langsung dengan air atau dengan udara dingin, maka kesehatannya akan terganggu.
Saat ini di Indonesia banyak sekali peternak kura-kura ini, karena permintaan pasar yang besar. Dan sebenarnya, sebagian besar spesies yang diperdagangkan di Indonesia adalah kura-kura yang berasal dari luar Indonesia alias impor.
Namun sepertinya iklim tropis Indonesia sangat cocok bagi kura-kura ini untuk hidup. Sehingga proses budidaya tidak terlalu sulit.
Kami telah membuat daftar jenis kura-kura yang bisa sobat Exotic pelihara, dan saat ini banyak tempat jual kura-kura darat. Apa saja jenisnya?
Berapa harganya? Baca selengkapnya di bawah ini!
Kura-kura Darat African Spurred Tortoise (Centrochelys Sulcata)
Sulcata merupakan jenis kura-kura darat yang paling banyak diminati di Indonesia.
Sampai-sampai jika orang awam mendengar kata “kura-kura darat” maka jenis Sulcata ini yang pertama kali terlintas di pikiran. Sulcata merupakan kura-kura asal Afrika yang juga banyak dibudidayakan di Indonesia karena permintaan pasar yang sangat tinggi.
Kura-kura ini memiliki warna tempurung yang gelap, dengan rona coklat kekuningan yang cerah. Warnanya cukup menggambarkan habitat aslinya yang berasal dari padang pasir.
Sulcata memiliki kebiasaan menggali lubang, bahkan sejak kecil. Karena kura-kura jenis ini harus berlindung dari terik matahari. Itu sudah menjadi insting.
Di habitat aslinya, Sulcata ini akan hidup di semak-semak atau rerumputan kering di sekitar gurun. Makanannya adalah rumput dan tanaman berserat tinggi.
Berikan sayur atau buah yang memiliki kadar air yang tinggi, hindari bunga kaktus atau kembang sepatu.
Umumnya Sulcata memiliki temperamen yang keras. Namun jika dirawat sejak kecil, kura-kura ini akan lebih jinak, bahkan bisa bonding dengan pemiliknya.
Kura-kura Darat Indian Star (Geochelone Elegan)
Kura-kura Indian Star merupakan hewan langka yang mulai sulit ditemukan di alam liar. Namun kura-kura ini masih dijual bebas di Indonesia, karena tidak ada peraturan khusus yang melarangnya.
Harga jualnya masih cukup tinggi. Di Indonesia sendiri saat ini banyak orang yang membudidayakan jenis kura-kura ini, karena mereka juga tidak ingin terus mengimpor hewan langka ini dari daerah atau habitat aslinya.
Bintang India ini memiliki gaya khas yang unik dan mencolok. Cangkangnya berwarna gelap dengan garis-garis gading cerah membentuk pola bintang.
Pola cangkang dan warna cangkangnya sedikit mirip dengan jenis kura-kura Radiata. Bentuk cangkangnya juga agak membulat. Kerang cantik menjadi salah satu faktor tingginya harga jual.
Kura-kura ini memakan rumput segar, bunga, buah dan kaktus. Di habitat aslinya, kura-kura ini juga memakan serangga. Namun, Anda tidak disarankan untuk memberikan kerangka sebagai makanan untuk kura-kura Indian Star yang sobat Exotic pelihara, agar asupan proteinnya tidak berlebihan.
Bintang India juga terkenal rentan terhadap udara dingin, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan atau pilek.
Radiated Tortoise (Astrochelys Radiata)
Radiata adalah kura-kura dari Madagaskar yang dahulu merupakan hewan yang dilindungi di negara asalnya. Kura-kura ini sering diburu untuk diperdagangkan dalam partai besar.
Itu sebabnya populasi di habitat aslinya menurun drastis namun kini telah banyak penangkaran kura-kura radiata.
Di Indonesia sendiri, kura-kura ini masih umum diperdagangkan, karena tidak ada peraturan yang melarang secara jelas.
Serupa dengan spesies Sulcata dan Bintang India/Indian Star Tortoise, banyak pemulia spesies Radiata di Indonesia yang berusaha membudidayakannya untuk mengurangi impor dan penangkapan dari habitat aslinya.
Kura-kura ini hidup di kawasan hutan tropis. Tempat favoritnya adalah rumput kering dan semak-semak. Warna cangkangnya sekilas mirip dengan Bintang India, tetapi garis-garisnya lebih kecil, lebih banyak, dan lebih terpusat.
Cangkangnya juga lebih membulat, dan meninggi (cembung). Radiata merupakan jenis kura-kura darat yang berumur panjang. Makanan favoritnya adalah rumput dan daun hijau, buah, kaktus, dan daun kering untuk keseimbangan.
Leopard Tortoise (Stigmochelys Pardalis)
Kura-kura Leopard atau lebih dikenal dengan Pardalis, adalah kura-kura darat yang berasal dari Afrika. Tepatnya di sekitar kawasan Savannah. Pardalis juga dikenal sebagai pemanjat dan pelari yang handal.
Untuk jaga-jaga, jika Anda menggunakan kandang terbuka di luar ruangan, pastikan kandangnya cukup tinggi dan cukup aman untuk mencegah Pardalis memanjatnya. Pardalis termasuk kura-kura bersifat defensif, dan akan mendesis (mendesis) jika merasa terancam.
Pardalis memiliki bentuk cangkang yang membulat dan tinggi. Coraknya sangat cantik, dan semakin cantik saat dewasa. Warna dasar tempurungnya adalah kuning gading, yang dihiasi bercak-bercak hitam dan coklat seiring dengan pertumbuhan kura-kura.
Pola bintik-bintik pada cangkangnya inilah yang membuat Pardalis juga dikenal sebagai kura-kura Leopard.
Pardalis sangat menyukai tempat yang kering dan hangat seperti di habitat aslinya. Tempat yang terlalu lembab akan menimbulkan gangguan kesehatan bagi kura-kura ini.
Misalnya gangguan pernafasan atau kematian mendadak (sudden death) pada Pardalis muda. Makanan favorit kura-kura darat ini adalah rumput, kaktus dan ilalang.
Forsten’s Tortoise (Indotestudo Elongata)
Forsteni adalah kura-kura darat asli Indonesia, tepatnya dari Halmahera, Sulawesi. Tidak seperti kura-kura lain yang umumnya hidup di gurun dan tempat kering,
Forsteni hidup di pedalaman hutan basah. Jadi kura-kura ini menyukai tempat yang sedikit lembab. Meski asli Indonesia, harga jual Forsteni masih cukup tinggi, karena bentuk dan warnanya yang eksotis.
Sebagai seorang anak, Forsteni memiliki warna cangkang hitam yang dominan dengan garis-garis kuning di sisiknya. Semakin besar Forsteni tumbuh, semakin lebar garis kuningnya, sehingga warna kuning akan mendominasi warna cangkang.
Kura-kura ini memakan buah, sayur, cacing, bahkan siput. Forsteni suka berendam di air. Tapi tetap saja, karena Forsteni adalah kura-kura, jangan tempatkan kura-kura ini di genangan air.
Pastikan area kering cukup luas, dan ada tempat untuk berjemur di dalam kandang. Baik terkena sinar matahari langsung, atau menggunakan lampu khusus reptil.
Asian Forest Tortoise (Manouria Emys)
Emys adalah jenis kura-kura besar yang habitatnya tersebar luas di Asia. Di Indonesia sendiri, Emys bisa ditemukan di Kalimantan dan Sumatera. Kura-kura ini dikenal mudah dirawat.
Apalagi karena habitat aslinya juga dari Indonesia, kura-kura ini sangat terbiasa dengan iklim di Indonesia. Sebagai jenis kura-kura besar, Emys merupakan kura-kura darat terbesar di Asia.
Emys memiliki dasar hijau tua dan hitam kecoklatan pada sisiknya. Penampilan keseluruhan agak gelap, tidak seperti teman kura-kura lainnya yang cenderung berwarna coklat dan kuning.
Emys memakan daun, batang talas, dan buah.
Keanu